Tuntutan yang diajukan oleh kantor Departemen Kehakiman AS di Los Angeles mungkin merupakan kasus pidana AS pertama yang melibatkan kematian akibat opioid sintetis, yang mungkin lebih berbahaya daripada fentanil.
Pada hari Kamis, jaksa federal mengumumkan satu-satunya tuduhan distribusi nitrogen proton dalam kematian warga Los Angeles County berusia 21 tahun Benjamin Anthony Collins. Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman minimal 20 tahun penjara. Hukuman paling berat untuk tuduhan ini adalah penjara seumur hidup.
DOJ menuduh Collins dengan sengaja menjual pil tersebut kepada seorang pria berusia 22 tahun pada 19 April 2024, menurut dakwaan.
Sebagai perbandingan, fentanil 50 kali lebih kuat dibandingkan heroin. Protonazine tiga kali lebih kuat dari fentanyl.
Pemuda tersebut diduga mengonsumsi beberapa pil di kursi depan mobilnya tak lama setelah membelinya dari Collins. Departemen Kehakiman mengatakan dia meninggal segera setelah meminum obat tersebut. Ibunya menemukannya tewas di dalam mobil yang diparkir di luar rumahnya.
Pusat Penelitian dan Pendidikan Ilmu Forensik meyakini opioid baru ini akan memasuki pasar obat-obatan terlarang Amerika Utara sebelum Mei 2021.
Kematian akibat overdosis opioid telah turun ke level terendah dalam tiga tahun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. namun tetap berada di atas tingkat sebelum pandemi COVID-19.
Data sementara dari badan tersebut menunjukkan bahwa 75.091 orang meninggal karena overdosis opioid di Amerika Serikat hingga bulan April. Musim panas lalu, perkiraan jumlah kematian tahunan di Amerika Serikat melebihi 86.000 jiwa.
Sebelum pandemi, terdapat kurang dari 50.000 kematian akibat overdosis obat setiap tahunnya.